Kamis, 06 Juni 2013

PENGARUH SOSIAL GEOGRAFIS TERHADAP KEBERAGAMAN BAHASA
Diajukan sebagai salah satu tugas bahasa Indonesia







Disusun oleh:
Dini Nur Mulyani
12.51.1073

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2012-2013




KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya ke segenap isi alam. Taklupa juga shalwat serat salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, Karena atas rahmat nikmat dan hidayah-Nya tersebut penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun masih terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena kehilapan penulis sebagai manusia dengan banyak keterbatasan. Melalui makalah ini, penulis menyampaikan tentang Pengaruh  Sosial Geografis terhadap kebergaman bahasa. Dimulai dari Pengertian Sosial Geografis, Pengertian Ragam Bahasa, dan Macam-macam Ragam Bahasa. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih terhadap pihak yang telah membantu tersebut semoga bantuan tersebut dibalas oleh Allah SWT. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Akhirnya, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Garut, 04 Januari 2013

                                                                                                                        Penulis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................      i
DAFTAR ISI....................................................................................................      ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.      Latar belakang........................................................................................      1
B.      Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C.      Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sosial geografis......................................................................... 3
B.     Pengertian Ragam Bahasa.......................................................................... 3
C.     Macam-macam Ragam Bahasa................................................................... 3
D.    Faktor Lahirnya Ragam Bahasa.................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................. 9
B.     Saran........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................     iii


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalaui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi.
Salah satu sifat bahasa adalah universal yaitu bahwa bahasa bukan milik perorangan atau sekolompok orang tertentu, melainkan milik setiap orang yang menggunakannya yang menyebabkan terjadinya Ragam Bahasa.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar.
Kegiatan interaksi sosial oleh masyarakat yang berasal dari berbagai macam daerah dan kebudayaan bisa menyebabkan terjadinya keragaman atau variasi bahasa. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai Pengaruh Sosial Geografis Terhadap Keberagaman Bahasa. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Sosial Geografis?
2.      Apa yang dimaksud dengan Ragam Bahasa?
3.      Apa saja yang menjadi Macam-macam Ragam Bahasa?
4.      Apa yang menjadi faktor terjadinya ragam bahasa?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sosial Geografis.
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ragam Bahasa.
3.      Untuk mengetahui  apa saja yang menjadi Macam-macam Ragam Bahasa.
4.      Untuk mengetahui  apa yang menjadi faktor terjadinya ragam bahasa


















BAB II
ISI
A.    Pengertian Sosial Geografis
Sosial Geografis adalah kajian dalam geografi manusia yang menjelaskan mengenai  interaksi antara manusia dengan lingkungan sosialnya yaitu manusia lain maupun kelompok manusia disekelilingnya. Maksudnya bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun sekunder pasti akan memanfaatkan lingkungan sekitaranya melalui bahasa.
B.     Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. 
C.    Macam-macam Ragam Bahasa
1.      berdasarkan media 
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulis :
a.       Ragam Bahasa Lisan
Ragam Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis.
b.      Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan
1.      Memerlukan lawan bicara
2.      Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu
3.      Memerlukan intonasi dan gerakan tubuh
4.      Biasanya berlangsung dengan cepat
5.      Kesalahannya dapat langsung dikoreksi
6.      Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu

c.       Kelebihan ragam bahasa lisan:
1.      Bahasa lisan merupakan bahasa yang primer   
2.      Dapat disesuaikan dengan situasi   
3.      Bahasa lisan lebih ekspresif
d.      Kelemahan ragam bahasa lisan:
1.      Ragam lisan depengaruhi oleh waktu dan kondisi
2.      Apa yang dibicarakan belum tentu dapat dimengerti oleh pendengarnya
Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan, berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
e.       Ragam Bahasa Lisan
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.[1] Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
f.       Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan
1.      Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
2.      Tidak terikat ruang dan waktu
3.      Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
4.      Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
5.       Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
6.      Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
7.       Berlangsung lambat
8.      Memerlukan alat bantu
g.      Kelebihan Ragam Bahasa Lisan
1.      Adanya penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide
2.      Dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
3.      Tidak terkait dengan kondisi dan waktu seperti ragam bahasa lisan
h.      Kekurangan Ragam Bahasa Lisan
1.      Sering terjadi salah pengertian
2.       Perlu pemahaman bagi yang menerima
3.      Tidak dapat bertemu secara langsung
2.      berdasarkan cara pandang penutur
a.       Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b.      Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c.       Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
3.      berdasarkan topik pembicaraan.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
 Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.
D.    FAKTOR LAHIRNYA RAGAM BAHASA
1.      Latar belakang asal daerah pemakaian bahasa
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda yang menyebabkan keberagaman bahasa seperti penggunaan kata “teh” secara umum merupakan sejenis minuman yang berasal dari dedaunan hijau, namun bagi orang sunda kata “teh” hanyalah sebuah kata sambung yang tidak memiliki arti yang begitu bermakna. Sebagai contoh “Saya teh Rahmi” yang berarti “saya ini Rahmi.” Dari contoh ini bisa kita lihat bahwa variasi bahasa dapat dilihat dari keragaman sosial dan keragaman fungsi dari bahasa itu sendiri.
2.      Budaya pemakai bahasa
bahasa lahir dari budaya, budaya masing-masing daerah yang berbeda melahirkanbahasa daerah dengan logatnya masing-masing. Ketika 2 orang yang memiliki perbedaan budaya dan bahasa daerah bertemu dan menggunakan 1 bahasa yang sam, tetap terdapat perbedaan dialek di antara mereka. Seperti orang jawa dan orang batak yang menggunakan b ahasa Indonesia.
3.      Situasi pemakai bahasa
setiap daerah memilki dataran yang berbeda seperti di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung menggunakan bahasa yang singkat dan jelas dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat pendudukyang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikareanakan lokasinya yang berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.
4.      Faktor pendidikan
5.      Faktor sejarah























BAB III
PENUTUPAN
A.    KESIMPULAN
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada
Pengaruh  sosial geografis terhadap keberagaman bahasa disebabkan karena letak geografis atau budaya suatu daerah yang berbeda, faktor ilmu pengetahun, faktor sejarah, Situasi pemakai bahasa, Budaya pemakai bahasa, dan Latar belakang asal daerah pemakaian bahasa
B.     SARAN
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Dan tidak menjadikan

1 komentar:

  1. hati" dalam memposting karya ilmiah ke internet, banyak pencuri ide :D

    BalasHapus